BAB 3 ANATOMI SISTEM SARAF
ANATOMI
SISTEM SARAF
(Sistem, Struktur, dan Sel-Sel yang
Menyusun Sistem Saraf)
Untuk memahami apa yang otak lakukan, kita
perlu memahami terlebih dahulu hal, ihwal otak, nama dan lokasi
bagian-bagiannya dan bagaimana kaitan antara setiap bagiannya. Pada bab ini, akan menjelaskan tentang dasar-dasar anatomi otak.
Sebelum itu, kita harus tahu terlebih dahulu
apa itu anatomi ? anatomi sendiri yang dijelaskan dalam Wikipedia adalah cabang
dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi makhluk hidup. Ada
juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa
cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi dan anatomi manusia
Dari pandangan medis, anatomi terdiri dari
berbagai pengetahuan bentuk, letak, ukuran, dan berbagai struktur dari tubuh
manusia yang sehat dan sering disebut juga sebagai anatomi deskriptif atau
topografi. Anatomi topografi memerlukan penelitian berulang kali pada tubuh
manusia yang telah meninggal (cadaver). Anatomi bukan sembarang ilmu atau teori
belaka, namun ilmu ini telah memiliki keakuratan yang tinggi karena dapat
digunakan dalam keadaan yang darurat.
A.
Susunan Umum Sistem Saraf
Seperti pada gambar diatas, sistem saraf vertebrata
terdiri dari dua bagian: yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Secara umum, sistem saraf pusat atau central nervous sistem
(CNS) adalah bagian sistem saraf yang berada dalam tengkorak dan tulang
belakang. Terbagi menjadi dua bagian yaitu otak yang berada dalam tengkorak dan
sumsum tukang belakang yang berada pada tulang belakang.
Kemudian, sistem saraf tepi atau peripheral nervous
sistem (PNS) merupakan bagian yang berada diluar tengkorak dan tulang belakang.
Juga terbagi menjadi dua bagian yaitu:
-
Sistem saraf somatik atau
somatic nervous sistem (SNS) merupakan bagian PNS yang berhubungan dengan
lingkungan eksternal. Terbagi menjadi dua bagian yaitu saraf aferen (afferent
nerves) yang membawa sinyal-sinyal sensorik dari kulit, otot-otot
skeletal/rangka, sendi, mata, telinga, dan lainnya ke sistem saraf pusat dan
saraf-saraf eferen (efferent nerves) yang membawa sinyal-sinyal motorik dari
sistem saraf pusat ke otot-otot skeletal.
-
Sistem saraf otonom atau
automatical nervous sistem (ANS) merupakan bagian sistem saraf pariferal yang
mengatur lingkungan internal tubuh. Yang juga terdiri dari saraf-saraf aferen
yang membawa sinyal-sinyal sensorik dari organ-organ dalam ke pada CNS dan
saraf-saraf eferen yang membawa sinyal-sinyal motorik dari CNS ke organ-oergan
dalam.
Sistem saraf otonom memiliki dua macam sistem eferen
yaitu:
1.
Saraf simpatik (sympathetic
nerves) merupakan saraf motorik otonom yang ke luar dari CNS di daerah lumbar
(bagian belakang tubuh yang paling sempit, daerah pinggang) dan thoraric
(daerah dada) di sumsum tulang belakang.
2.
Saraf parasimpatik
(parasympathetic nerves) merupakan saraf-saraf motorik otonom yang memproyeksi
dari otak dan bagian sacral (ounggung bagian bawah) sumsum tulang belakang.
·
Meninges, Ventrikel, dan Cairan
Serebrospinal
Otak dan sumsum tulang belakang (CNS) merupakan organ
tubuh yang paling terlindungi. Keduanya terbungkus dalam tulang dan diselubungi
oleh tiga selaput pelindung:
-
Meninges merupakan sistem
membran yang melapisi sitem saraf pusat. Terbagi menjadi tiga lapisan yaitu
duramater (membrane halus), arachnoidmater dan piamater (membrane halus). Berfungsi
untuk melindungi sistem saraf pusat.
-
Ventrikel terbagi menjadi empat
bagian, satu dan dua ventrikel lateralis yang ketiga ventrikel tertius, dan
yang ke empat ventrikel quartus.
1.
Ventrikel lateralis ada dua,
terletak dalam hemispherii telncephalon. Keduanya berhubungan dengan ventrikel
tertius melalui foramen interventrikularis (menro).
2.
Ventrikel tertius terletak pada
diencephalon. Berhubungan dengan ventrikel quartus melalui suatu lubang kecil
yang disebut aquaductus sylvii (aquaductus cerebri).
3.
Ventrikel quartus yang
membentuk ruang seperti kubah diatas fossa rhomboidea antara cerebellum dan
medulla serta membentang sepanjang recessus lateralis pada kedua sisi.
-
Cairan serebrospinal merupakan
cairan yang melindungi sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang
dari trauma seperti tekanan atau benturan dari luar. Selain itu serebrospinal
juga memiliki peran dalam mempertahankan daerahnya untuk menyesuaikan dengan
otak.
·
Penghalang Darah-Otak
Lapisan semi-parmeabel erat terhubung dengan sel-sel
yang memisahkan otak dari sirkulasi darah. Penghalang darah-otak mencegah
zat-zat berbahaya dalam darah, seperti organism penyebab penyakit atau senyawa
kimia, yang masuk dalam jaringan otak. Obat antiretroviral (ARV) tertentu dapat
melintasi penghalang darah-otak dan membantu menghentikan atau memperlambat HIV
kerusakan otak.
B.
Sel-Sel Sistem Saraf
Sel-sel sistem saraf merupakan satuan kerja utama dari sistem
saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk karena adanya
suatu stimulus (rangsang).
·
Anatomi Neuron
Anatomi neuron merupakan sel-sel yang terspesialisasi
untuk penerimaan (resepsi), penghantaran (konduksi) dan penyebaran (transmisi)
berbagai sinyal.
-
Anatomi Eksternal Neuron yang
terdiri dari:
1.
Badan sel (cell body) merupakan
pusat metabolik disebut juga soma.
2.
Membran sel (cell membrans)
merupakan membrane (selaput) semipermeabel yang melingkupi neuron.
3.
Dendrit (dendrites) penonjolan
pendek yang keluar dari badan sel, yang menerima sebagian besar kontak sinaptik
dari neuron-neuron lain.
4.
Axon hillock, daerah berbentuk
kerucut di persimoangan antara axon dan sel.
5.
Akson (axon) merupakan
penonjolan yang sempit dan panjang yang tumbuh dari badan sel.
6.
Mielin (myelin) merupakan
insulator (material untuk mencegah konduksi) berlemak yang mengelilingi
beberapa akson.
7.
Nodus ranvier (nodes of
ranvier) merupakan celah diantara
bagian-bagian myelin.
8.
Kancing (buttons) merupakan
ujung cabang akson yang mirip kancing, yang melepaskan bahan-bahan kimia ke
dalam sinapsis.
9.
Sinapsis (synapses) merupakan
celah di antara neuron-neuron yang berdekatan ke mana sinyal-sinyal kimiawi
disebarkan (ditransmisikan).
-
Anatomi Internal Neuron yang
terdiri dari:
1.
Retikulum Endoplasmik
(endoplasmic reticulum) merupakan sistem membran atau selaput yang terlipat di
dalam badan sel. Bagian-bagian kasar berperan di dalam sintesis protein,
sedangkan bagian-bagian lembutnya berperan di dalam sintesis lemak.
2.
Sitoplasma (cytoplasm)
merupakan cairan sel yang bening.
3.
Ribosoma (ribosomes) merupakan
struktur seluler internal dari berbagai proteim yang disintesiskan dan berada
di reticulum endoplasmik.
4.
Badan golgi (golgi complex)
merupakan sistem membrane yang membungkus molekul-molekul dalam vesikel
(vesicles).
5.
Nucleus (nucleus) merupakan
struktur badan sel spherical (berbentuk bola) yang berisi DNA.
6.
Mitokondria (mitochondria)
merupakan tempat-tempat pelepasan energy aerobic (mengonsumsi oksigen).
7.
Mikrotubula (microtubules)
merupakan tubula yang bertanggung jawab untuk pengangkutan cepat berbagai bahan
ke seluruh neuron.
8.
Vesikel Sinaptik (synaptic
vesicles) merupakan bungkus membran spherical (berbentuk bola) yang menyimpan
molekul-molekul neurotransmitter yang siap dilepaskan ke sinapsis yang
berdekatan.
9.
Neurotransmiter
(neurotransmitter) merupakan molekul-molekul yang dilepaskan dari neuron-neuron
aktif dan mempengarui aktivitas sel-sel lain.
-
Membran Sel Neuron berupa lipid
bilayer yaitu dua lapisan molekul-molekul lemak berhubungan dengan
molekul-molekul protein yang melekat padanya.
-
Golongan-Golongan Neuron tebagi
menjadi empat yaitu:
1.
Multipolar Neuron (neuron
multikutub) merupakan neuron dengan lebih dari dua tonjolan yang keluar dari
badan selnya.
2.
Unipolar Neuron (neuron satu
kutub) dan Bipolar Neuron (neuron dwi kutub) merupakan neuron dengan dua
tonjolan yang keluar dari badan selnya.
·
Sel-Sel Gila: Mayoritas yang
Terlupakan
Neuron bukanlah satu-satunya sel di dalam sistem saraf.
Sel-Sel Gila (Glial Cells) ditemukan pada seluruh sistem saraf, dengan jumlah
yang jauh melampaui jumlah neuron dengan 10:1.
Ada beberapa jenis sel gila (Fields & Steven Graham,
2002) yaitu:
-
Oligodendrosit
(oligodendrocytes) merupakan sel gila dengan perpanjangan yang membungkus akson
beberapa neuron sistem saraf pusat. Perpanjangan ini banyak memiliki mielin
(myelin) yang merupakan substansi insulator berlemak dan selubung mielin
(myelin sheaths) yang dibentuk oleh mielin meningkatkan kecepatan dan efisiensi
konduksi aksonal.
-
Mikrogila (microglia) merupakan
golongan ketiga dari sel gila. Mikrogila lebih kecil disbanding sel lainnya dan
karenanya disebut seperti itu. Sel ini merespon cedera atau penyakit dengan
menggandakannya “menelan” (engulfing) puing-puing selululer dan memicu respon
inflamatorik.
-
Astrosit (astrocytes) merupakan
golongan keempat dari sel gila. Sel ini merupakan sel glial terbesar dan
bernama seperti itu karena berbentuk bintang (astron berarti bintang).
Perpanjangan sel ini menutup permukaan luar pembuluh darah yang mengalir melewati
otak, sel ini juga melakukan kontak dengan badan-badan sel neuron.
·
Mielinasi dalam Sistem Saraf
Pusat dan Mielinasi dalam Sistem Saraf Tepi
Mielinasi
merupakan proses pembentukan materi isolator yang membentuk lapisan pada akson
dan hasil dari perkembangan sel gila. Pada manusia sendiri pembentukan ini
dimuai sejak minggu ke-14 perkembangan janin dan terjadi dengan sangat cepat.
C.
Berbagai Teknik dan Arah
Neuroanatomis
Bagian ini akan mendeskripsikan beberapa teknik
neuroanatomis yang sering digunakan. Setelahnya
baru akan dijelaskan sistem arah yang digunakan oleh pakar neuroanatomi
untuk mendeskripsikan lokasi berbagai struktur di dalam sistem saraf
vertebrata.
·
Teknik-Teknik Neuroanatomis
Kunci untuk mempelajari neuroanatomi terletak pada
mempreparasikan jaringan saraf dengan beragam cara. Cara-cara itu memungkinkan
pengelihatan yang jelas terhadap sebuah asoek struktur neuronal yang berbeda,
setelah itu menggabungkan pengetahuan yang diproleh oleh masing-masing
preparasi itu. Hal ini diilustrasikan oleh teknik-teknik neuroanatomi berikut:
-
Golgi Stain yang kebetulan
ditemukan oleh seorang dokter Itali yang bernama Camilo Golgi pada awal
1870-an.
-
Nissl Stain yang dikembangkan
oleh Franz nissl seorang psikiater Jerman pada awal 1880-an.
-
Mikroskopi Elektron (electron
microscopy) meberikan informasi tentang detail-detail struktur neurornal dari
teknik neuroanatomis.
-
Teknik Pelacakan Neuroanatomis memiliki
dua metode untuk melacaknya:
1.
Metode Pelacakan Anterograd
“maju” (anterograde tracing method) digunakan ketika seorang peneliti ingin
melacak jalur-jalur akson yang menonjol menjauhi badan-badan sel yang berada d
tempat tertentu.
2.
Metode Pelacakan Retrograd
“mundur” (retrograde tracing method) metode ini digunakan bila peneliti ingin
melacak jalur-jalur akson yang memproyeksi masuk ke area tertentu.
·
Arah-Arah dalam Sistem Saraf
Vertebrata
Pada bagian ini akan mendeskripsikan arah-arah dalam
sistem saraf vertebrata dengan mengaitkannya pada orientasi sumsum tulang
belakang. Dengan memiliki tiga sumbu yaitu:
-
Anterior-Posterior
Anterior berarti ke arah ujung hidung (ujung anterior)
dan Posterior berarti ke arah ujung ekor (ujung posterior) kadang-kadang
arah-arah yang sama masing-masing disebut rostral dan kaudal.
-
Dorsal-Ventral
Dorsal berarti ke arah permukaan punggung atau puncak
kepala/ubun-ubun (permukaan dorsal) dan Ventral
berarti ke arah permukaan dada atau bagian dasar kepala (permukaan
ventral).
-
Medial-Lateral
Medial berarti ke arah garis tengah tubuh dan Lateral
berarti ke arah bagian lateral (samping) tubuh.
D.
Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat dari otak dan dilindungi oleh tulang belakang.
Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah transmisi
pemasukan rangsangan antara periferi dan otak. Dan fungsi lainnya adalah
mengontrol gerakan reflex, termasuk gerakan reflek pada mata, hidung dan yang
lainnya.
·
Otak Besar (serebrum)
Otak besar merupakan sumber dadari semua
kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa
refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian
penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor
yang berfungsi mengatur gerakan sadar
atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan
area motor dan sensorik.
·
Otak Kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi
gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada
rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan.
·
Otak Tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol.
Di depan otak tengah terdapat thalamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur
kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan
lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan
juga merupakan pusat pendengaran.
·
Jembatan Varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan
otak kecil bagian kiri dan kana, juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang.
·
Sumsum Sambung (medulla
oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantarkan impuls yang
datang dari medulla spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi
jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah volume dan
kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain
itu sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain.
F.
Struktur Utama Otak
Contoh Gambar Struktur Utama Otak dari Depan atau
Belakang:
·
Myelencephalon
Myelencephalon (mielensefalon) atau medulla, bagian otak
paling posrerior, sebagian besar berupa tracks (lintasan) yang membawa
sinyal-sinyal antara bagian otak lain dan tubuh. Salah satu bagian menarik
mielensefalon jika dilihat dari perspektif psikologis adalah reticural
formation (formasi retikuler) yang merupakan jaringan rumit dari sekitar 100
nuklei (bentuk jamak dari nucleus) mungil yang menempati inyi tengah batang
otak dari batas posterior mielensefalon sampai ke batas anterior otak tengah.
·
Metencesphalon
Metencephalon (metensefalon) sama halnya dengan
mielensefalon,berisi banyak tracks mendaki dan menurun dan bagian formasi
retikuler. Struktur ini menciptakan bulge (tonjolan) yang disebut pons di
permukaan ventral batang otak. Pons adalah salah satu bagian utama
metensefalon, bagian utama lainnya adalah cerebellum (sereblum) yang merupakan
struktur besar yang berkonvolusi (berlekuk-lekuk) di permukaan dorsal batang
otak.
·
Mesencephalon
Mesencephalon (mesensefalon/otak tengah) yang memiliki
dua bagian yaitu:
-
Tectum (tektum/atap) merupakan
permukaan dorsal otak tengah.
-
Tegmentum merupakan bagian
mesensefalon yang letaknya ventral terhadap tekrum.
·
Diencephalon
-
Thalamus merupakan salah satu struktur
yang terletak di tengah otak, tepatnya diantara korteks serebral dan otak
tengah. Fungsi utamanya adalah menyampaikan informasi yang berhubungan dengan
kesadaran, siklus tidur dan kewaspadaan. Fungsi lainnya adalah untuk stasiun
pemancar dan meneruskan informasi tentang reseptor indera pengelihatan,
pendengaran, sentuhan dan rasa (kecuali penciuman).
-
Hypothalamus (hipotalamus)
adalah bagian dari otak yang terdiri xri sejumlah nucleus dengan fungsi yang
sangat peka terhadap steroid dan glukokortikoid, glukosa dan suhu.
·
Telencephalon
Telencephalon (telensefalon) merupakan bagian terbesar
otak manusia, memperantarai fungsi-fungsi paling kompleks otak. Ia menginisiasi
gerakan yang disengaja, menginterpretasi input sensorik dan memperantarai
berbagai proses kognitif kompleks seperti belajar, berbicara dan mengatasi
masalah.
-
Fisura (selah-celah) Utama
Hemisfer Serebral Manusia
-
Lobus-Lobus Hemisfer Serebral
-
Keenam Lapisan Neokorteks
(diadaptasi dari Rakic, 1979)
·
Sistem Limbik dan Ganglia
Bangsal
-
Sistem Limbik (limbic system)
merupakan sirkuit midline structure yang memutari talamus (limbic yang berarti
“cincin”). Sistem limbic terlibat di dalam regulasi perilaku termotivasi,
termasuk keempat motivasi: fleeing (melarikan diri), feeding (memberikan makan),
fighting (melawan) dan sexual behavior (perilaku seksual)
Struktur-Struktur Utama Sitem Limik: amigdala,
hipokampus, korteks singulatus, forniks, septum dan badan mamilaria.
-
Ganglia Basal (ganglia basalis)
merupakan struktur di otak yang membantu mengontrol gerakan tubuh. Control
motor halus, di mana gerakan dimulai, berlangsung dan berakhir seperti yang
diharapkan, sebagian koordinasikan oleh basal ganglia. Fungsi dari basal
ganglia dapat terganggu oleh penyakit tertentu, menyebabkan kesulitan dalam
berbicara serta gerakan.
Ganglia basal, amigdala, striatum (kaudatus plus
putamen) dan globus palidus. Perlu diketahui bahwa dari sudut pandang ini,
globus palidus kanan sebagian besar tersembunyi di balik thalamus kanan dan
globus palidus kiri sepenuhnya tersembunyi di balik putamen kiri. Meskipun
globus palidus biasanya dianggap sebagai salah satu struktur telensefalik,
tetapi ia sebenarnya berasal dari jaringan diensefalik yang berimigrasi kedalam
lokasi telemsefaliknya selama perkembangan prenatal.
DAFTAR PUSTAKA :
Pinel, John P.J, Biopsikologi, Edisi Ketujuh, (terj), Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009.
terima kasih banyak,sangat bermanfaat
BalasHapus