BAB 7 PERGERAKAN
PERGERAKAN
Kendali
Pergerakan
Keberadaan otak sangat
bermanfaat untuk mengendalikan perilaku, dan semua perilaku adalah pergerakan.
Kita membutuhkan otak untuk berbagai hal yang lain, misalnya untuk melihat,
mendengar, mencari makanan, berbicara, memahami ucapan. Itulah tanggapan yang
mungkin Anda utarakan.
Otot
Cepat dan Lambat.
Bayangkanlah jika anda seekor ikan
kecil. Kemampuan untuk berenangmenjauh adalah satu-satunya pertahanan diri yang
anda miliki terhadap serangan ikan yang lebih besar, burung-burung yang dapat
menyelam, dan predator lainnya.
seekor ikan memiliki tiga tipe
otot, yaitu : otot merah, merah jambu, dan putih. Otot merah menghasilkan
pergerakan yang paling lambat. Tetapi tidak rentan terhadap kelelahan. Otot
putih menghasilkan pergerakan yang paling cepat, tetapi sangat cepat lelah. Oto
merah muda berada pada tingkat pertengahan dalam hal kecepatan maupun
kerentanan terhadap kelelahan. Pada suhu
tinggi ikan akan bergantung pada otot merah dan otot merah muda. Pada suhu
yaang lebih dingin, ikan akan sangat bergantung pada otot putihnya.
Pengendalian
Otot Melalui Proprioreseptor
Proprioreseptor adalah sebuah
reseptor yang mendeteksi posisi atau pergerakan bagian tuhbuh, yang dalam hal
ini adalah otot. Proprioresseptor otot mendeteksi regangan dan ketegangan
sebuah otot, lalu mengirimkan informasi tersebut sehingga sumsum tulang
belakang dapat menyesuaikan sinyalnya. Ketika sebuah otot diregangkan, maka
sumsum tulang belakang mengirimkan sinyal refleksif untuk mengontraksikan otot
tersebut.
Satuan
Pergerakan
Refleks peregangan adalah contoh
sederhana dari pergerakan. Contoh yang termasuk dalam contoh pergerakan yang
rumit adalah: berbicara, berjalan, berjalan, memasukan benang ke dalam jarum,
dan memasukan bola basket kedalam ring sembari menghindari dua pemain lawan
serta kehilangan keseimbangan. Tiap-tiap pergerakan tersebut berbeda satu sama
lain dalam berbagai aspek dan tiap pergerakan tersebut juga bergantung tipe
pengendalian yang berbeda oleh sistem saraf.
Gerakan
Volunter dan Involunter
Refleks merupakan respons otomatis
yang konsisten terhadap stimulus. Secara umum, refleks adalah gerakan
involunter, karena mereka tidak sensitif
terhadap penguatan, hukuman, dan motivasi. Contoh refleks adalah refleks
peregangan dan konstriksi pupil sebagai bentuk respons terhadap cahaya terang.
Urutan
Prilaku
Terdapat banyak perilaku yang
terdiri dari urutan cepat, seperti pada pergerakan berbicara, menulis, menari,
atau memainkan alat musik. Pada kasus-kasus tertentu, kita dapat mengaitkan
urutan-urutan tersebut dengan generator
pola pusat, yaitu mekanisme neuron pada sumsum tulang belakang atau lokasi
lain yang menghasilkan pola ritmis output motorik. Termasuk kedalam contohnya
adalah: mekanisme tulang belakang yang menghasilkan gerakan kepakan sayap
burung dan gerakan sirip ikan.
Mekanisme Otak
Terkait Pergerakan
Mengapa kita perlu memahami
bagaimana otak mengendalikan pergerakan? Salah satu tujuan praktisnya adalah
untuk menolong penderita kerusakan sumsum tulang belakang atau orang yang
mengalami amputasi anggota badan. Otak mereka merencanakan pergeakan, tetapi
informasi tersebut tidak dapat mencapai otot. Andaikan kita dapat mendengarkan
informasi-informasi otak dan memahami kode informasi tersebut, maka mungkin
pakar teknik biomedik dapat meneruskan informasi tersebut ke stimulator otot
atau anggota gerak robot.
Korteks
Sereblum
Ilmuwan neurosains telah mengetahui
bahwa stimulus listrik yang langsung ditunjukan ke korteks motorik utama pada
girus prasental pda korteks frontal yang letaknya pada sisi anterior siklus
sentral dapat menimbulkan pergerakan. Mereka mengetahui hal tersebut sejak penelitian
pertama yang dilakukan oleh Custav Fritsch dan Eduard Hitzig (1870)
kortek motorik tidak memiliki
hubungan langsung dengan otot. Akson dari korteks motorik melintas ke batang
otak dan sumsum tulang belakang, kedua bagian tersebutlah yang menghasikan pola
aktivitas pengendali otot. Secara khusus, korteks sereblum berperan penting
untuk tindakan kompleks, seperti: berbicara, menulis, dan sikap tangan. Area
tersebut tidak terlalu berperan dalam tindakan seperti batuk, bersin, tersedak,
tertawa, atau menangis.
Hubungan
dari Otak ke Sumsum Tulang Belakang
Semua informasi yang berasal dari
otak pada akhirnya harus mencapai medula dan sumsum tulang belakang yang akan
mengendalikan otot. Penyakit yang akan menyerang sumsum tulang belakang dapat
mengganggu kendali pergerakan dalam berbagai bentuk. Beraneka ragam akson yang
berasal dari otak tersusun ke dalam dua lintasan (traktus) yaitu, trakrus
dorsoventral dan traktus ventromedial. Hampir semua pergerakan bergantung pada
kombinasi kerja kedua lintasan tersebut, tetapi banyak juga pergerakan yang
lebih bergantung pada salah satu lintasan saja.
Gangguan
Pergerakan
Penyakit
Parkinson
Gejala penyakit parkinson meliputi
kekakuan otot, tremor otot, pergerakan yang lamban, dan sulit untuk memulai
kegiatan fisik dan mental. Dari 1000 individu yang berumur di atas 40 tahun
penyakit tersebut menjangkiti 1 atau 2 individu dan kejadiannya meningkat
seiring denganpertambahan umur individu tersebut. Walaupun masalah ada
pergerakan merupakan hal yang paling mudah teramati, tetapi penyakit tersebut
juga memengaruhi hal yang lebih luas. Penderita penyakit parkinson juga lamban
dalam melakukan tugas kognitif, misalkan membayangkan sebuah peristiwa atau
tindakan bahkan ketika mereka tidak perlu melakukan pergerakan apapun. Pada
tahap awal, sebagian besar penderita mengalami depresi dan banyakyang
memperlihatkan gejala kekurangan ingatan dan nalar. Gejala-gejala mental
tersebut mungkin bagian dari penyakit parkinson, bukan hanya reaksi terhadap
kegagalan pergerakan otot.
DAFTAR PUSTAKA :
DAFTAR PUSTAKA :
DA
Kalat, J.W. (2010) .Biopsikologi:Biological Psychology. Jakarta : Salemba Humanika.
Komentar
Posting Komentar