BAB 4 PERKEMBANGAN DAN KEPLASTISAN OTAK


PERKEMBANGAN DAN KEPLASTISAN OTAK


     Pada embrio vertebrata, sistem saraf dimulai dari pembentukan sebuah tabung yang mengelilingi rongga berisi cairan. Neuron yang berkembang akan berproliferasi, berpindah, berdiferensiasi. Dilapisi mielin dan membentuk sinapsis.
Proliferasi neuorn bervariasi untuk tiap spesies dalam hal kecepatan pembelahan sel dan waktu berlangsungnya proses. Oleh karena itu, proses proliferasi mungkin tergantung pada gen dalam jumlah yang sangat sedikit. Sebaliknya, perpindahan tergantung pada banyak zat kimia yang memandu neuron yang belum dewasa menuju lokasi tujuannya. Proses tersebut dipengaruhi oleh banyak gen.







    Pada tahap dewasa, neuron baru dapat terbentuk di sistem olfaktori, hipokampus, dan area otak yang menghasilkan kicauan pada beberapa spesies burung. Akson yang sedang tumbuh dapat mencari jalan menuju daerah dekat lokasi yang tepat dengan mengikuti zat kimia. Kemudian mereka mengatur diri pada lokasi target berdasarkan gradien kimia. Setelah akson mencapai targeet dengan bantuan gradien kimia, maka sel postsinaptik akan menyelesaikan hubungan yang ada berdasarkan pengalaman. Beberapa kombinasi dipertahankan dan sebagian lain disingkirkan. Kompetisi antar akson tersebut akan berlangsung seumur hidup.



    Awalnya, sistem saraf membentuk lebih banyak neuron dari pada yang akan benar-benar sintas. Beberapa akson membentuk sinapsis dengan sel yang memberi mereka faktor pertumbuhan saraf (NGF) dan neurotrofin lainnya. Neuron yang menerima neurotrofin akan bertahan, sedangjan neuron lain yang tidak menerimanya akan mati melalui proses yang disebut apoptosis.



    Otak yang sedang berkembang rentan terhadap gangguan kimia dan banyak bahan kimia yang pada tahap dewasa hanya menyebabkan gangguan ringan dan sementara, tetapi pada tahap awal perkembangan otak dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak permanen. 
Pengalaman yang terspesialisasi dapat mempengaruhi perkembangan otak, terutama bila terjadi pada masa awal perkembangan.
Sebagai contoh: pada orang buta sejak lahir. Representasi rangsangan seutuhan, beberapa aspek bahasa dan beberapa informasi lain menginvasi korteks oksipital yang biasanya hanya di manfaatkan untuk pengelihatan.



Source; google images



    Latihan rutin jangka panjang dalam waktu yang lama dapat menyebabkan otak mengalami perluasan pada bagian yang merepresentasikan informasi sensorij dan motorik yang berkaitan dengan keterampilan tersebut. Contohnya: pada orang yang secara rutin berlatih memainkan alat musik, representasi jari-jari tangan pada otaknya pun meluas.

DAFTAR PUSTAKA :
Kalat, J.W. (2010).Biopsikologi:Biological Psychology. Jakarta : Salemba Humanika. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 3 ANATOMI SISTEM SARAF

BAB 10 PERILAKU REPRODUKSI