BAB 1 : NEURON

NEURON & IMPULS SARAF

Sel dalam sistem saraf
          Berbicara mengenai sistem saraf, sebaiknya dimulai dari bagaimana pembentukannya, sistem saraf dapat terbentuk dari begitu banyaknya sel-sel yang menyatu dan saling memiliki fungsi yang berbeda-beda, dalam sistem saraf terdapat dua tipe sel yaitu neuron & glia (neuroglia).
          bagaima kalau kita anggap saja para sel adalah pegawai di sebuah perusahaan yang memiliki pekerjaan yang berbeda-beda tetapi saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yaitu sebagai sistem yang mengorganisasikan seluruh aktifitas di dalam tubuh kita, seperti aktifitas sensorik (penglihatan, pendengaran, sensasi), motorik, komunikatif dan aktifitas integratif, semua aktifitas tersebut dapat menghubungkan antara tubuh dengan dunia luar, sehingga kita dapat merespon rangsangan dari luar.

          Bagaimana tubuh kita dapat menerima setiap rangsangan atau sensasi ? dan kembali lagi kita ke awal pembahasan sebelumnya yaitu mengenai sel.
Sel pertama yang akan kita bahas adalah sel yang sangat populer dan memiliki bentuk yang khas yaitu neuron atau sel saraf
          Neuron memiliki fungsi utama sebagai penerima informasi, neuron juga harus menyampaikan informasi tersebut ke sel lain.
           Neuron terbentuk dari empat bagian utama yaitu akson, badan sel, dendrit dan yang terakhir terminal presinaptik.
           Neuron yang besar memiliki cabang yang disebut dengan akson, akson merupakan serat saraf yang bentuknya seperti jembatan panjang, akson membawa berbagai informasi dari sel tubuh dan mengantarkan rangsangan dari badan sel ke bagian efektor yaitu kelenjar serta otot.
            kemudian terdapat badan sel (soma), sebagai badan inti dari sel saraf, fungsi dari badan sel sendiri adalah sebagai penerima impuls atau rangsangan yang diberikan oleh dendrit.
             Dendrit disini berbentuk pendek dan bercabangp-cabang seperti ranting pohon, tekstur dendrit dilapisi dengan reseptor sinapsi, semakin besar resesptor sinapsi yang dimiliki
 dendrit, semakin banyak juga informasi yang dapat diterima oleh dendrit, cabang-cabang akson dan dendrit dapat mengalami perubahan, yang dipengaruhi oleh umur, pengalamab bahkan kimia.
            cabang-cabang dari dendrit yang keluar dari badan sel, seperti cabang-cabang di sebuah pohon, kemudian cabang-cabang tersebun menerima setiap informasi dari neuron lain dan membawanya semua informasi tersebut ke terminal presinaptik,

source; http://omhelse.no/menneskekroppen/nervesystemet/nerveceller/

GAMBAR NEURON

             Dari neuron besar, ada juga neuron kecil yang membedakan keduannya adalah neuron kecil tidak memiliki akson dan bahkan ada yang dendritnya tidak bisa terlihat karena terlalu kecil.

            Tipe yang ke-2 adalah sel glia (neuroglia), glia merupakan salah satu sel yang membantu penyusunan sistem saraf, walaupun glia tidak meneruskan informasi seperti akson, tetapi glia membantu akson dengan cara memproduksi selubung mielin atau bisa juga disebut dengan sel schwann, fungsinya adalah agar informasi yang berada di akson tidak bocor, selubung mielin itu seperti kabel listrik yang melindungi tembaga, agar arus listrik tidak keluar, sama halnya dengan selubung mielin dan akson.
            Selain selubung mielin, glia juga memiliki banyak cara untuk melindungi akson salah satunya adalah astroit, astroit sendiri berbentuk layaknya bintang, bintang-bintang yang berkumpul di sekitar terminal presinaptik akson, salah satu fungsi astoit adalah menghamornisasikan aktifitas akson, astroit meyerap setiap zat-zat kimia yang terlepas oleh akson kemudian mengembalikan zat-zat kimia tersebut kembali ke dalam akson, selain membantu aktifitas akson, astroit juga membantu menyingkirkan kotoran yang muncul karena adanya neuron yang mati.
            Kemudian ada mikroglia, sesuai dengan namanya, mikroglia adalah kumpulan glia-glia yang sangat kecil, walaupun kecil bukan berarti mereka tidak memiliki fungsi, mikroglia berfungsi seperti sistem imun, mikroglia membantu menyingkirkan setiap kotoran yang ada, dari virus, fungi dan penggangu lainnya.


             Walaupun ukuran glia lebih kecil dari pada neuron, tetapi keseluruhan volume ruang yang dimiliki glia dan neuron sama, oleh karena itu walaupun kecil glia lebih banyak dari pada neuron, dan walaupun tidak seperti neuron, glia membantu semaksimal mungkin untuk membantu setiap aktifitas sistem saraf, glia sama pentingnya dengan neuron, meskipun fungsi mereka berbeda.

DAFTAR PUSTAKA : 

Kalat, J.W. (2010).Biopsikologi:Biological Psychology. Jakarta : Salemba Humanika. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 3 ANATOMI SISTEM SARAF

BAB 7 PERGERAKAN

BAB 10 PERILAKU REPRODUKSI